MAKALAH
MEMAHAMI
ISIM, FAIL DAN MAF’UL
Di
ajukan untuk memenuhi sebagian tugas kelompok
Matakuliah
Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen
pengampu Drs. Dede sofyan hadi M.ag
Di
susunolehKelompok 7:
1. Masrukhin 5.
Selly maulana
2. Saduri 6.
Maroaena
3. qomariyah 7. St.
Hindun
4.
yeni umami
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI ISLAM MA’HAD ALY
BABAKAN
CIWARINGIN CIREBON 2015 M
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Dengan mengharapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih
dan maha penyayang,maha pengampun serta maha penerima taubat bagi
hamba-hambaNya yang mau bertaubat dan memohon ampunan-Nya.
Dan mudah-mudahan Allah SWT
melindungi dari kesalahan diri kami dan dari keburukan amal kami,karena siapa
saja yang di sesatkan oleh-Nya maka tidak seorangpun yang bisa memberi petunjuk
baginya dan barang siapa saja yang diberi petunjuk oleh-Nya maka tidak
seorangpun dapat menyesatkannya.
Sholawat dan salam semoga di
limpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah menunjukan kita ke
jalan yang lurus.
Berkat rahmat dan hidayah-Nya serta
Inayah-Nya pulalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
,sebagai tugas dari Sekolah Tinggi Agama islam Ma’had Aly , pada mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.
Kami sampaikan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan semua pihak yang membantu kami dalam proses penyusunan
makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini. Saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan
agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semuanya. Amin yaa robbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Cirebon,
Maret 2015
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
Bab IPendahuluan………………………………………………………………...1
A.
LatarBelakang……………………………………………………………..1
B.
RumusanMasalah………………………………………………………….1
C.
TujuanMasalah…………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan………………………………………………………………..2
A. Pengertian
isim……………………………………………………………..2
B. Pengertian
fail………………………………………………………………3
C. Pengertian
maf’ul…………………………………………………………6
BabIII Penutup ……………………………………………………………………8
A.
Kesimpulan………………………………………………………………..8
B.
Saran………………………………………………………………………8
DaftarPustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Agama islam adalah agama yang
diturunkan terahir oleh Allah SWT kepada mabi muhammad Saw, mulai saat itu
ajaran islam pun di kenalkan di dalam masyarakat. Berbagai disiplin ilmupun di
kaji baik yang salaf maupun yang modern, untuk bisa lebih mengenali dan memeluk
islam secara sempurna sesuai dengan perintah Allah dan rosulNya.
Kita
kaum muslim memaklumi,bahwa bahasa Arab adalah bahasa Alqur-an.Setiap muslim
yang bermaksud menyelami ajaran agama islam yang sebenarnya dan lebih
mendalam,tiada jalan kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya yaitu al
Qur-an dan sunnah Rosulullah SAW. Oleh karena itu,menurut kaidah hukum islam
mengerti akan ilmu nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al qur-an hukumnya
fardu ’ain. Di antara ilmu nahwu adalah kalimah isim,fail dan maf’ul.
Seperti
di dalam bahasa-bahasa lain, pemahaman tentang isim,fail dan maf’ul adalah
pembelajaran dasar dalam bahasa arab yang harus di fahami sebelum menguasai
keseluruhan ilmu nahwu.
B.
Rumusan Masalah
1.Apa
arti isim,fail dan maf’ul?
2.
Bagaimana penggunaan isim,fail dan
maf’ul?
C.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mempermudah dalam proses
pembelajaran (pemahaman) bahasa Arab dan untuk menambah wawasan dalam
pembelajaran (pemahaman) masalah tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Isim
ﻜﻠﻤﺔ ﺪﻠﺖﻋﻠﻰﻤﻌﻨﻰﻔﻰﻨﻔﺴﻬﺎﻮﻠﻢ ﺘﻗﺘﺮﻦ ﺑﺯﻤﺎﻦ ﻮﺿﻌﺎ
Kalimat(kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan
pengertian zaman (dengan kata lain isim ialah kata benda/subyek)
a.
Tanda-tanda isim
ﻔﺎﻻﺴﻡ ﻴﻌﺮﻒ ﺒﺎﺍﻠﺨﻔﺾﻮﺍﻠﺘﻨﻮﻴﻦ ﻮﺪﺨﻮﻝﺍﻻﻠﻒ ﻮﺍﻠﻼﻢ ﻮﺤﺮﻮﻒﺍﻠﺨﻔﺽ ﻮﻫﻰ ﻤﻦ ﻮﺍﻠﻰ
ﻭﻋﻦ ﻮﻋﻠﻰ ﻮﻔﻰ ﻭﺮﺐ ﻮﺍﻠﺑﺎﺀ ﻮﺍﻠﻜﺎﻒ ﻮﺍﻠﻼﻢ ﻮﺤﺮﻮﻒ ﺍﻠﻗﺴﻢ ﻮﻫﻰﺍﻠﻮﺍﻮ ﻮﺍﻠﺑﺎﺀﻮﺍﻠﺘﺎﺀ
Isim itu dapat di ketahui dengan melalui khafad (huruf akhirnya
dijarkan), tanwin, kemasukan alif-lam
dan huruf khafad. Huruf khafid ialah :
min, ilaa, ‘an, ‘alaa, fii, rubba, ba, khaf, lam, dan huruf qosam atau sumpah
yaitu wawu, ba dan ta.
b.
I’rab-I’rab yang memasuki isim
ﻔﻠﻼﺴﻤﺎﺀﻤﻦ ﺫﻠﻚﺍﻠﺮﻔﻊ ﻮﺍﻠﻨﺼﺐ ﻮﺍﻠﺨﻔﺽ ﻮﻻﺠﺯﻤ ﻔﻴﻬﺎ
Diantara I’rab yang 4 macam yang boleh memasuki isim hanyalah I’rab jazm
tidak boleh memasuki isim.
c.
Pembagian isim
·
isim mufrad
lafazh yang menunjukkan tunggal
Contoh: ﺯﻴﺪﻗﺎﺌﻢ=zaid berdiri
·
isim tatsniyah
lafazh yang menunjukan dua dengan memakai alif dan nun pada huruf
akhirnya, yaitu apabila dalam keadaan rofa’. Sedangkan ya dan nun apabila dalam
keadaan nashob dan jar.
2
Contoh : ﺮﺍﻴﺖﺍﻠﺯﻴﺪﻴﻥ= aku telah melihat dua zaid
ﻤﺮﺮﺖﺒﺎﻠﺯﻴﺪﻴﻥ = aku telah bertemu dengan dua zaid
·
Jamak
mudzakar salim
lafadz yang menunjukan bentuk
jamak dengan memakai wawu dan nun pada huruf akhirnya yaitu apabila dalam
keadaan rofa’ sedangkan ya dan nun apabila dalam keadaan nashob dan khafad /
jar.
Contoh :ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ =
zaid-zaid itu telah datang
ﻤﺮﺮﺖ ﺒﺎﻠﺯﻴﺪ ىن =
aku telah bertemu dengan zaid
ﺮﺍﻴﺖﺍﻠﺯﻴﺪ ىن = aku telah melihat zaid
·
Jamak
muanats salim
lafadz yang di jamakkan dengan memakai alif dan ta yang di tambahkan.
Contoh :ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ ﻘﺎﺌﻤﺎﺖ=
Hindun-hindun itu berdiri
·
Jamak
taksir
lafadz yang berubah dari bentuk mufrodnya.
Contoh :ﺍﻠﺯﻴﻮﺪ ﻘﻮﺍﻢ
= Zaid-zaid itu berdiri
B.
Pengertian fail
ﺍﻠﻔﺍﻋﻝﻫﻮﺍﻻﺴﻢﺍﻠﻤﺮﻔﻮﻉﺍﻠﻤﺬﻜﻮﺮﻘﺑﻠﻪﻔﻌﻠﻪﻮﻫﻮﻋﻟﻰﻘﺴﻤﻴﻦﻈﺎﻫﺮﻮﻤﻀﻤﺮ
Fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan terlebih dahulu fiil nya dan fail
terbagi menjadi dua bagian yaitu fail yang zhahir dan fail yang mudhmar (
tersembunyi ).
Maksudnya : fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan sesudah fiil nya (
fiil yang merofa’kanya ) seperti contoh di bawah ini :
·
ﺠﺎﺀﺯﻴﺪ =
Zaid telah dating
( lafadz ﺠﺎﺀ fiil madhi dan ﺯﻴﺪ fail nya yang di rofa’kan oleh dhomah, sebab
isim mufrod)
3
·
ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦ=
dua zaid itu telah datang
(lafadzﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦmenjadi fail yang di rofa’kan dengan alif sebab isim tatsniyah)
3. ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ= zaid-zaid itu telah datang
(lafadzﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ menjadi fail yang di rofa’kan dengan wawu
sebab jamak mudzakar salim)
4. ﺠﺎﺀﺖﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ = Hindun-hindun itu telah datang
(
lafadz ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖmenjadi
fail di rofa’kan dengan dhomah sebab jamk muanats salim)
5. ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﻮﺪ =zaid-zaid itu telah datang.
(lafadzﺍﻠﺯﻴﻮد menjadi fail di rofa’kan dengan dhomah sebab
jamak taksir)
a.
Fail isim yang zhahir
ﻔﺎﻠﻈﺎﻫﺮﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰ ﻤﺴﻤﺎﻩ ﺒﻼ ﻘﻴﺪ ﻜﺯﻴﺪ ﻮﺭﺟﻞ
fail isim yang zhahir ialah
lafadz yang menunjukan kepada yang di sebutkannya tanpa ikatan seperti lafadzﺯﻴﺪ (zaid) dan ﺭﺟﻞ
(laki-laki)
b.
Fail isim yang yang mudhamar
ﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰﻤﺗﻜﻠﻢﺍﻮﻤﺤﺎﻂﺐﺍﻮﻏﺎﺌﺏ
lafadz yang menunjukan kepada
pembicara (muthakalim) atau yang di di ajak bicara (mukhatab) atau nghaib.
Adapun dhomir
mutakallim terbagi menjadi 2 yaitu :
1)
Mutakallim wahdah =ﺍﻨﺎ (saya )
2)
Mutakallim mu’azh-zhim nafsah =ﻨﺤﻦ (kami atau kita)
Yaitu untuk muthakalim yang membesarkan dirinya (dalam bahasa Indonesia
seperti kami)
Contoh : dhomir mukhattab, seperti lafadz :
4
ﺍﻨﺖ= kamu (ditujukkan untuk seorang mukhatab laki-laki )
ﺍﻨﺖ= kamu (di tujukan untuk seorang mukhatab perempuan )
ﺍﻨﺘﻤﺎ= kamu berdua (di tujukan kepada dua orang
yang di ajak bicara, baik laki-laki
maupun perempuan )
ﺍﻨﺘﻢ= kalian ( di tujukan kepada banyak laki-laki yang di ajak
bicara)
ﺍﻨﺘﻦ = kalian (di tujukan
kepada banyak perempuan yang di ajak bicara)
Adapun Contoh dhomir ghoib yaitu sebagai berikut:
ﻫﻮ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
laki-laki)
ﻫﻰ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
perempuan)
ﻫﻤﺎ =Mereka berdua
(di tunjukan kepada dua orang ketiga baik laki-laki maupun perempuan)
ﻫﻢ = mereka (di tujukan kepada banyak laki-laki
orang ketiga)
ﻫﻦ = mereka (di tujukan kepada banyak perempuan
orang ketiga).
Isim
dhomir dalam bahasa arab itu terbagi
menjadi dua yaitu :
1) Dhamir
mustatir (yang di tampakkan) seperti
lafazh.
ﺍﻨﺎ, ﻨﺤﻦ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺗﻤﺎ, ﺍﻨﺗﻢ, ﺍﻨﺗﻦ
2) Dhamir
mustatir (yang tersimpan)
Seperti contoh :
ﺿﺭﺑﺖ = aku
telah memukul
ﺿﺭﺑﻨﺎ =
kami telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (laki-laki) telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (perempuan)
ﺿﺭﺑﺗﻤﺎ =
kamu berdua (laki-laki/perempuan) telah memuku
ﻀﺮﺒﺘﻢ
=
kalian (laki-laki) telah memukul
5
ﻀﺮﺒﺘﻦ =
kalian (perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺐ =
dia (laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺑﺖ = dia (perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺒﺎ = mereka berdua
(laki-laki) telah memukul
ﻀﺮﺒﺗﺎ =
mereka berdua (perempuan)telah memukul
ﺿﺮﺑﻮﺍ = mereka (laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺒﻦ =
mereka (perempuan) telah memukul
C.
Pengertian Maf’ul Bih
` ﺍﻻﺴﻢﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺐ ﺍﻟﺫﻯ ﻴﻔﻊ ﺑﻪ ﺍﻟﻔﻌﻝ
Isim mansub yang menjadi sasaran
perbuatan pelaku (objek).
Maf’ul
terbagi menjadi dua yaitu :
1.
Maf’ul yang di sebutkan fail nya.
Seperti lafadz ﻘﺭﺍﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦ =
obyek/ maf’ul nya ialah lafadz ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ
2.
Maf’ul yang tidak di sebutkan failnya (naibul
fail)
Naibul fail ialah isim marfu yang tidak di sebutkan fail nya.
Apabila fiil nya fiil madhi, maka dhommahkanlah huruf awal nya dan huruf
sebelum akhirnya di kasrohkan dan apabila fiil nya fiil mudhori’ maka
dhommahkanlah huruf awal nya dan huruf sebelum akhir nya di fathahkan.
-
Contoh fiil madhi’ =ﻘﺭﺃﺍﻟﻘﺭﺍﻦ asalnya ﻘﺭﺃﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦlafazh ﺖdi buang, lalu lafadz
ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ
menempati tempat fail (lafazh ﺖ)
-
Contoh fiil mudhari = ﻴﺨﻟﻖﺍﻻﻦﺴﺍﻦ asalnya ﻴﺨﻟﻖﺍﻟﺍﻪﺍﻻﻨﺴﺎﻦ lafazh
ﺍﻟﺍﻪ di
buang, lalu lafazh ﺍﻻﻦﺴﺍﻦmenempati
tempat fail (ﺍﻟﺍﻪ)
Adapun maf’ul yang tidak di sebutkan fail nya terbagi atas dua bagian
yaitu :
1.
Naibul fail yang zhahir
Seperti pertkataan ﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ
ﻴﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ
6
2.
Naibul fail yang mudahamar
Seperti perkataan
ﻀﺭﺒﺖ =
aku telah di pukul
ﻀﺭﺒﻨﺎ =
kami telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
kamu (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
kamu (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻤﺎ = kami
berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻢ =
kalian (laki-laki)telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻦ =
kalian (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ =
dia (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
dia (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ =
mereka berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻭ = mereka (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻦ =
mereka (perempuan) telah di puku
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada zaman Rosulullah SAW orang mempelajari
islam bisa langsung bertanya kepada beliau ataupun kepada para sahabat. Di
zaman sekarang orang mempelajari ajaran islam harus bertanya kepada sumbernya
yaitu Al-qur’an dan sunnah Rosulullah dengan tetap di bimbing oleh guru.Oleh
karenanya mengerti akan ilmu nahwu bagi yang ingin memahami Al qur-an dan
sunnah nabi itu penting.
Isim Ialah Kalimat (kata) yang menunjukan
makna mandiri dan tidak di sertai dengan pengertian zaman (dengan kata lain isim ialah kata benda(.
Fail ialah isim marfu’yang di sebutkan terlebih dahulu fiilnya dan fail terbagi
menjadi dua yaitu fail zhahir dan mudhmar.
Maf’ul ialah isim manshub yang
menjadi sasaran perbuatan pelaku (objek).
2. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat
terima kasih kepada para pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya
pengetahuan dan bahan rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun
dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pribadi dan umumnya bagi para pembaca yang di rahmati Allah SWT.
8
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar,Muhammad, ilmu
nahwu (Bandung; Sinar baru,1992)
MAKALAH
MEMAHAMI
ISIM, FAIL DAN MAF’UL
Di
ajukan untuk memenuhi sebagian tugas kelompok
Matakuliah
Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen
pengampu Drs. Dede sofyan hadi M.ag

Di
susunolehKelompok 7:
1. Masrukhin 5.
Selly maulana
2. Saduri 6.
Maroaena
3. qomariyah 7. St.
Hindun
4.
yeni umami
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI ISLAM MA’HAD ALY
BABAKAN
CIWARINGIN CIREBON 2015 M
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Dengan mengharapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih
dan maha penyayang,maha pengampun serta maha penerima taubat bagi
hamba-hambaNya yang mau bertaubat dan memohon ampunan-Nya.
Dan mudah-mudahan Allah SWT
melindungi dari kesalahan diri kami dan dari keburukan amal kami,karena siapa
saja yang di sesatkan oleh-Nya maka tidak seorangpun yang bisa memberi petunjuk
baginya dan barang siapa saja yang diberi petunjuk oleh-Nya maka tidak
seorangpun dapat menyesatkannya.
Sholawat dan salam semoga di
limpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah menunjukan kita ke
jalan yang lurus.
Berkat rahmat dan hidayah-Nya serta
Inayah-Nya pulalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
,sebagai tugas dari Sekolah Tinggi Agama islam Ma’had Aly , pada mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.
Kami sampaikan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan semua pihak yang membantu kami dalam proses penyusunan
makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini. Saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan
agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semuanya. Amin yaa robbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Cirebon,
Maret 2015
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
Bab IPendahuluan………………………………………………………………...1
A.
LatarBelakang……………………………………………………………..1
B.
RumusanMasalah………………………………………………………….1
C.
TujuanMasalah…………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan………………………………………………………………..2
A. Pengertian
isim……………………………………………………………..2
B. Pengertian
fail………………………………………………………………3
C. Pengertian
maf’ul…………………………………………………………6
BabIII Penutup ……………………………………………………………………8
A.
Kesimpulan………………………………………………………………..8
B.
Saran………………………………………………………………………8
DaftarPustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Agama islam adalah agama yang
diturunkan terahir oleh Allah SWT kepada mabi muhammad Saw, mulai saat itu
ajaran islam pun di kenalkan di dalam masyarakat. Berbagai disiplin ilmupun di
kaji baik yang salaf maupun yang modern, untuk bisa lebih mengenali dan memeluk
islam secara sempurna sesuai dengan perintah Allah dan rosulNya.
Kita
kaum muslim memaklumi,bahwa bahasa Arab adalah bahasa Alqur-an.Setiap muslim
yang bermaksud menyelami ajaran agama islam yang sebenarnya dan lebih
mendalam,tiada jalan kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya yaitu al
Qur-an dan sunnah Rosulullah SAW. Oleh karena itu,menurut kaidah hukum islam
mengerti akan ilmu nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al qur-an hukumnya
fardu ’ain. Di antara ilmu nahwu adalah kalimah isim,fail dan maf’ul.
Seperti
di dalam bahasa-bahasa lain, pemahaman tentang isim,fail dan maf’ul adalah
pembelajaran dasar dalam bahasa arab yang harus di fahami sebelum menguasai
keseluruhan ilmu nahwu.
B.
Rumusan Masalah
1.Apa
arti isim,fail dan maf’ul?
2.
Bagaimana penggunaan isim,fail dan
maf’ul?
C.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mempermudah dalam proses
pembelajaran (pemahaman) bahasa Arab dan untuk menambah wawasan dalam
pembelajaran (pemahaman) masalah tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Isim
ﻜﻠﻤﺔ ﺪﻠﺖﻋﻠﻰﻤﻌﻨﻰﻔﻰﻨﻔﺴﻬﺎﻮﻠﻢ ﺘﻗﺘﺮﻦ ﺑﺯﻤﺎﻦ ﻮﺿﻌﺎ
Kalimat(kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan
pengertian zaman (dengan kata lain isim ialah kata benda/subyek)
a.
Tanda-tanda isim
ﻔﺎﻻﺴﻡ ﻴﻌﺮﻒ ﺒﺎﺍﻠﺨﻔﺾﻮﺍﻠﺘﻨﻮﻴﻦ ﻮﺪﺨﻮﻝﺍﻻﻠﻒ ﻮﺍﻠﻼﻢ ﻮﺤﺮﻮﻒﺍﻠﺨﻔﺽ ﻮﻫﻰ ﻤﻦ ﻮﺍﻠﻰ
ﻭﻋﻦ ﻮﻋﻠﻰ ﻮﻔﻰ ﻭﺮﺐ ﻮﺍﻠﺑﺎﺀ ﻮﺍﻠﻜﺎﻒ ﻮﺍﻠﻼﻢ ﻮﺤﺮﻮﻒ ﺍﻠﻗﺴﻢ ﻮﻫﻰﺍﻠﻮﺍﻮ ﻮﺍﻠﺑﺎﺀﻮﺍﻠﺘﺎﺀ
Isim itu dapat di ketahui dengan melalui khafad (huruf akhirnya
dijarkan), tanwin, kemasukan alif-lam
dan huruf khafad. Huruf khafid ialah :
min, ilaa, ‘an, ‘alaa, fii, rubba, ba, khaf, lam, dan huruf qosam atau sumpah
yaitu wawu, ba dan ta.
b.
I’rab-I’rab yang memasuki isim
ﻔﻠﻼﺴﻤﺎﺀﻤﻦ ﺫﻠﻚﺍﻠﺮﻔﻊ ﻮﺍﻠﻨﺼﺐ ﻮﺍﻠﺨﻔﺽ ﻮﻻﺠﺯﻤ ﻔﻴﻬﺎ
Diantara I’rab yang 4 macam yang boleh memasuki isim hanyalah I’rab jazm
tidak boleh memasuki isim.
c.
Pembagian isim
·
isim mufrad
lafazh yang menunjukkan tunggal
Contoh: ﺯﻴﺪﻗﺎﺌﻢ=zaid berdiri
·
isim tatsniyah
lafazh yang menunjukan dua dengan memakai alif dan nun pada huruf
akhirnya, yaitu apabila dalam keadaan rofa’. Sedangkan ya dan nun apabila dalam
keadaan nashob dan jar.
2
Contoh : ﺮﺍﻴﺖﺍﻠﺯﻴﺪﻴﻥ= aku telah melihat dua zaid
ﻤﺮﺮﺖﺒﺎﻠﺯﻴﺪﻴﻥ = aku telah bertemu dengan dua zaid
·
Jamak
mudzakar salim
lafadz yang menunjukan bentuk
jamak dengan memakai wawu dan nun pada huruf akhirnya yaitu apabila dalam
keadaan rofa’ sedangkan ya dan nun apabila dalam keadaan nashob dan khafad /
jar.
Contoh :ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ =
zaid-zaid itu telah datang
ﻤﺮﺮﺖ ﺒﺎﻠﺯﻴﺪ ىن =
aku telah bertemu dengan zaid
ﺮﺍﻴﺖﺍﻠﺯﻴﺪ ىن = aku telah melihat zaid
·
Jamak
muanats salim
lafadz yang di jamakkan dengan memakai alif dan ta yang di tambahkan.
Contoh :ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ ﻘﺎﺌﻤﺎﺖ=
Hindun-hindun itu berdiri
·
Jamak
taksir
lafadz yang berubah dari bentuk mufrodnya.
Contoh :ﺍﻠﺯﻴﻮﺪ ﻘﻮﺍﻢ
= Zaid-zaid itu berdiri
B.
Pengertian fail
ﺍﻠﻔﺍﻋﻝﻫﻮﺍﻻﺴﻢﺍﻠﻤﺮﻔﻮﻉﺍﻠﻤﺬﻜﻮﺮﻘﺑﻠﻪﻔﻌﻠﻪﻮﻫﻮﻋﻟﻰﻘﺴﻤﻴﻦﻈﺎﻫﺮﻮﻤﻀﻤﺮ
Fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan terlebih dahulu fiil nya dan fail
terbagi menjadi dua bagian yaitu fail yang zhahir dan fail yang mudhmar (
tersembunyi ).
Maksudnya : fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan sesudah fiil nya (
fiil yang merofa’kanya ) seperti contoh di bawah ini :
·
ﺠﺎﺀﺯﻴﺪ =
Zaid telah dating
( lafadz ﺠﺎﺀ fiil madhi dan ﺯﻴﺪ fail nya yang di rofa’kan oleh dhomah, sebab
isim mufrod)
3
·
ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦ=
dua zaid itu telah datang
(lafadzﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦmenjadi fail yang di rofa’kan dengan alif sebab isim tatsniyah)
3. ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ= zaid-zaid itu telah datang
(lafadzﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ menjadi fail yang di rofa’kan dengan wawu
sebab jamak mudzakar salim)
4. ﺠﺎﺀﺖﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ = Hindun-hindun itu telah datang
(
lafadz ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖmenjadi
fail di rofa’kan dengan dhomah sebab jamk muanats salim)
5. ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﻮﺪ =zaid-zaid itu telah datang.
(lafadzﺍﻠﺯﻴﻮد menjadi fail di rofa’kan dengan dhomah sebab
jamak taksir)
a.
Fail isim yang zhahir
ﻔﺎﻠﻈﺎﻫﺮﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰ ﻤﺴﻤﺎﻩ ﺒﻼ ﻘﻴﺪ ﻜﺯﻴﺪ ﻮﺭﺟﻞ
fail isim yang zhahir ialah
lafadz yang menunjukan kepada yang di sebutkannya tanpa ikatan seperti lafadzﺯﻴﺪ (zaid) dan ﺭﺟﻞ
(laki-laki)
b.
Fail isim yang yang mudhamar
ﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰﻤﺗﻜﻠﻢﺍﻮﻤﺤﺎﻂﺐﺍﻮﻏﺎﺌﺏ
lafadz yang menunjukan kepada
pembicara (muthakalim) atau yang di di ajak bicara (mukhatab) atau nghaib.
Adapun dhomir
mutakallim terbagi menjadi 2 yaitu :
1)
Mutakallim wahdah =ﺍﻨﺎ (saya )
2)
Mutakallim mu’azh-zhim nafsah =ﻨﺤﻦ (kami atau kita)
Yaitu untuk muthakalim yang membesarkan dirinya (dalam bahasa Indonesia
seperti kami)
Contoh : dhomir mukhattab, seperti lafadz :
4
ﺍﻨﺖ= kamu (ditujukkan untuk seorang mukhatab laki-laki )
ﺍﻨﺖ= kamu (di tujukan untuk seorang mukhatab perempuan )
ﺍﻨﺘﻤﺎ= kamu berdua (di tujukan kepada dua orang
yang di ajak bicara, baik laki-laki
maupun perempuan )
ﺍﻨﺘﻢ= kalian ( di tujukan kepada banyak laki-laki yang di ajak
bicara)
ﺍﻨﺘﻦ = kalian (di tujukan
kepada banyak perempuan yang di ajak bicara)
Adapun Contoh dhomir ghoib yaitu sebagai berikut:
ﻫﻮ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
laki-laki)
ﻫﻰ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
perempuan)
ﻫﻤﺎ =Mereka berdua
(di tunjukan kepada dua orang ketiga baik laki-laki maupun perempuan)
ﻫﻢ = mereka (di tujukan kepada banyak laki-laki
orang ketiga)
ﻫﻦ = mereka (di tujukan kepada banyak perempuan
orang ketiga).
Isim
dhomir dalam bahasa arab itu terbagi
menjadi dua yaitu :
1) Dhamir
mustatir (yang di tampakkan) seperti
lafazh.
ﺍﻨﺎ, ﻨﺤﻦ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺗﻤﺎ, ﺍﻨﺗﻢ, ﺍﻨﺗﻦ
2) Dhamir
mustatir (yang tersimpan)
Seperti contoh :
ﺿﺭﺑﺖ = aku
telah memukul
ﺿﺭﺑﻨﺎ =
kami telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (laki-laki) telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (perempuan)
ﺿﺭﺑﺗﻤﺎ =
kamu berdua (laki-laki/perempuan) telah memuku
ﻀﺮﺒﺘﻢ
=
kalian (laki-laki) telah memukul
5
ﻀﺮﺒﺘﻦ =
kalian (perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺐ =
dia (laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺑﺖ = dia (perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺒﺎ = mereka berdua
(laki-laki) telah memukul
ﻀﺮﺒﺗﺎ =
mereka berdua (perempuan)telah memukul
ﺿﺮﺑﻮﺍ = mereka (laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺒﻦ =
mereka (perempuan) telah memukul
C.
Pengertian Maf’ul Bih
` ﺍﻻﺴﻢﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺐ ﺍﻟﺫﻯ ﻴﻔﻊ ﺑﻪ ﺍﻟﻔﻌﻝ
Isim mansub yang menjadi sasaran
perbuatan pelaku (objek).
Maf’ul
terbagi menjadi dua yaitu :
1.
Maf’ul yang di sebutkan fail nya.
Seperti lafadz ﻘﺭﺍﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦ =
obyek/ maf’ul nya ialah lafadz ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ
2.
Maf’ul yang tidak di sebutkan failnya (naibul
fail)
Naibul fail ialah isim marfu yang tidak di sebutkan fail nya.
Apabila fiil nya fiil madhi, maka dhommahkanlah huruf awal nya dan huruf
sebelum akhirnya di kasrohkan dan apabila fiil nya fiil mudhori’ maka
dhommahkanlah huruf awal nya dan huruf sebelum akhir nya di fathahkan.
-
Contoh fiil madhi’ =ﻘﺭﺃﺍﻟﻘﺭﺍﻦ asalnya ﻘﺭﺃﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦlafazh ﺖdi buang, lalu lafadz
ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ
menempati tempat fail (lafazh ﺖ)
-
Contoh fiil mudhari = ﻴﺨﻟﻖﺍﻻﻦﺴﺍﻦ asalnya ﻴﺨﻟﻖﺍﻟﺍﻪﺍﻻﻨﺴﺎﻦ lafazh
ﺍﻟﺍﻪ di
buang, lalu lafazh ﺍﻻﻦﺴﺍﻦmenempati
tempat fail (ﺍﻟﺍﻪ)
Adapun maf’ul yang tidak di sebutkan fail nya terbagi atas dua bagian
yaitu :
1.
Naibul fail yang zhahir
Seperti pertkataan ﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ
ﻴﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ
6
2.
Naibul fail yang mudahamar
Seperti perkataan
ﻀﺭﺒﺖ =
aku telah di pukul
ﻀﺭﺒﻨﺎ =
kami telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
kamu (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
kamu (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻤﺎ = kami
berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻢ =
kalian (laki-laki)telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻦ =
kalian (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ =
dia (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
dia (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ =
mereka berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻭ = mereka (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻦ =
mereka (perempuan) telah di puku
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada zaman Rosulullah SAW orang mempelajari
islam bisa langsung bertanya kepada beliau ataupun kepada para sahabat. Di
zaman sekarang orang mempelajari ajaran islam harus bertanya kepada sumbernya
yaitu Al-qur’an dan sunnah Rosulullah dengan tetap di bimbing oleh guru.Oleh
karenanya mengerti akan ilmu nahwu bagi yang ingin memahami Al qur-an dan
sunnah nabi itu penting.
Isim Ialah Kalimat (kata) yang menunjukan
makna mandiri dan tidak di sertai dengan pengertian zaman (dengan kata lain isim ialah kata benda(.
Fail ialah isim marfu’yang di sebutkan terlebih dahulu fiilnya dan fail terbagi
menjadi dua yaitu fail zhahir dan mudhmar.
Maf’ul ialah isim manshub yang
menjadi sasaran perbuatan pelaku (objek).
2. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat
terima kasih kepada para pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya
pengetahuan dan bahan rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun
dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pribadi dan umumnya bagi para pembaca yang di rahmati Allah SWT.
8
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar,Muhammad, ilmu
nahwu (Bandung; Sinar baru,1992)
MAKALAH
MEMAHAMI
ISIM, FAIL DAN MAF’UL
Di
ajukan untuk memenuhi sebagian tugas kelompok
Matakuliah
Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen
pengampu Drs. Dede sofyan hadi M.ag

Di
susunolehKelompok 7:
1. Masrukhin 5.
Selly maulana
2. Saduri 6.
Maroaena
3. qomariyah 7. St.
Hindun
4.
yeni umami
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI ISLAM MA’HAD ALY
BABAKAN
CIWARINGIN CIREBON 2015 M
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Dengan mengharapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih
dan maha penyayang,maha pengampun serta maha penerima taubat bagi
hamba-hambaNya yang mau bertaubat dan memohon ampunan-Nya.
Dan mudah-mudahan Allah SWT
melindungi dari kesalahan diri kami dan dari keburukan amal kami,karena siapa
saja yang di sesatkan oleh-Nya maka tidak seorangpun yang bisa memberi petunjuk
baginya dan barang siapa saja yang diberi petunjuk oleh-Nya maka tidak
seorangpun dapat menyesatkannya.
Sholawat dan salam semoga di
limpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah menunjukan kita ke
jalan yang lurus.
Berkat rahmat dan hidayah-Nya serta
Inayah-Nya pulalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
,sebagai tugas dari Sekolah Tinggi Agama islam Ma’had Aly , pada mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.
Kami sampaikan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan semua pihak yang membantu kami dalam proses penyusunan
makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini. Saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan
agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semuanya. Amin yaa robbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Cirebon,
Maret 2015
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
Bab IPendahuluan………………………………………………………………...1
A.
LatarBelakang……………………………………………………………..1
B.
RumusanMasalah………………………………………………………….1
C.
TujuanMasalah…………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan………………………………………………………………..2
A. Pengertian
isim……………………………………………………………..2
B. Pengertian
fail………………………………………………………………3
C. Pengertian
maf’ul…………………………………………………………6
BabIII Penutup ……………………………………………………………………8
A.
Kesimpulan………………………………………………………………..8
B.
Saran………………………………………………………………………8
DaftarPustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Agama islam adalah agama yang
diturunkan terahir oleh Allah SWT kepada mabi muhammad Saw, mulai saat itu
ajaran islam pun di kenalkan di dalam masyarakat. Berbagai disiplin ilmupun di
kaji baik yang salaf maupun yang modern, untuk bisa lebih mengenali dan memeluk
islam secara sempurna sesuai dengan perintah Allah dan rosulNya.
Kita
kaum muslim memaklumi,bahwa bahasa Arab adalah bahasa Alqur-an.Setiap muslim
yang bermaksud menyelami ajaran agama islam yang sebenarnya dan lebih
mendalam,tiada jalan kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya yaitu al
Qur-an dan sunnah Rosulullah SAW. Oleh karena itu,menurut kaidah hukum islam
mengerti akan ilmu nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al qur-an hukumnya
fardu ’ain. Di antara ilmu nahwu adalah kalimah isim,fail dan maf’ul.
Seperti
di dalam bahasa-bahasa lain, pemahaman tentang isim,fail dan maf’ul adalah
pembelajaran dasar dalam bahasa arab yang harus di fahami sebelum menguasai
keseluruhan ilmu nahwu.
B.
Rumusan Masalah
1.Apa
arti isim,fail dan maf’ul?
2.
Bagaimana penggunaan isim,fail dan
maf’ul?
C.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mempermudah dalam proses
pembelajaran (pemahaman) bahasa Arab dan untuk menambah wawasan dalam
pembelajaran (pemahaman) masalah tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Isim
ﻜﻠﻤﺔ ﺪﻠﺖﻋﻠﻰﻤﻌﻨﻰﻔﻰﻨﻔﺴﻬﺎﻮﻠﻢ ﺘﻗﺘﺮﻦ ﺑﺯﻤﺎﻦ ﻮﺿﻌﺎ
Kalimat(kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan
pengertian zaman (dengan kata lain isim ialah kata benda/subyek)
a.
Tanda-tanda isim
ﻔﺎﻻﺴﻡ ﻴﻌﺮﻒ ﺒﺎﺍﻠﺨﻔﺾﻮﺍﻠﺘﻨﻮﻴﻦ ﻮﺪﺨﻮﻝﺍﻻﻠﻒ ﻮﺍﻠﻼﻢ ﻮﺤﺮﻮﻒﺍﻠﺨﻔﺽ ﻮﻫﻰ ﻤﻦ ﻮﺍﻠﻰ
ﻭﻋﻦ ﻮﻋﻠﻰ ﻮﻔﻰ ﻭﺮﺐ ﻮﺍﻠﺑﺎﺀ ﻮﺍﻠﻜﺎﻒ ﻮﺍﻠﻼﻢ ﻮﺤﺮﻮﻒ ﺍﻠﻗﺴﻢ ﻮﻫﻰﺍﻠﻮﺍﻮ ﻮﺍﻠﺑﺎﺀﻮﺍﻠﺘﺎﺀ
Isim itu dapat di ketahui dengan melalui khafad (huruf akhirnya
dijarkan), tanwin, kemasukan alif-lam
dan huruf khafad. Huruf khafid ialah :
min, ilaa, ‘an, ‘alaa, fii, rubba, ba, khaf, lam, dan huruf qosam atau sumpah
yaitu wawu, ba dan ta.
b.
I’rab-I’rab yang memasuki isim
ﻔﻠﻼﺴﻤﺎﺀﻤﻦ ﺫﻠﻚﺍﻠﺮﻔﻊ ﻮﺍﻠﻨﺼﺐ ﻮﺍﻠﺨﻔﺽ ﻮﻻﺠﺯﻤ ﻔﻴﻬﺎ
Diantara I’rab yang 4 macam yang boleh memasuki isim hanyalah I’rab jazm
tidak boleh memasuki isim.
c.
Pembagian isim
·
isim mufrad
lafazh yang menunjukkan tunggal
Contoh: ﺯﻴﺪﻗﺎﺌﻢ=zaid berdiri
·
isim tatsniyah
lafazh yang menunjukan dua dengan memakai alif dan nun pada huruf
akhirnya, yaitu apabila dalam keadaan rofa’. Sedangkan ya dan nun apabila dalam
keadaan nashob dan jar.
2
Contoh : ﺮﺍﻴﺖﺍﻠﺯﻴﺪﻴﻥ= aku telah melihat dua zaid
ﻤﺮﺮﺖﺒﺎﻠﺯﻴﺪﻴﻥ = aku telah bertemu dengan dua zaid
·
Jamak
mudzakar salim
lafadz yang menunjukan bentuk
jamak dengan memakai wawu dan nun pada huruf akhirnya yaitu apabila dalam
keadaan rofa’ sedangkan ya dan nun apabila dalam keadaan nashob dan khafad /
jar.
Contoh :ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ =
zaid-zaid itu telah datang
ﻤﺮﺮﺖ ﺒﺎﻠﺯﻴﺪ ىن =
aku telah bertemu dengan zaid
ﺮﺍﻴﺖﺍﻠﺯﻴﺪ ىن = aku telah melihat zaid
·
Jamak
muanats salim
lafadz yang di jamakkan dengan memakai alif dan ta yang di tambahkan.
Contoh :ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ ﻘﺎﺌﻤﺎﺖ=
Hindun-hindun itu berdiri
·
Jamak
taksir
lafadz yang berubah dari bentuk mufrodnya.
Contoh :ﺍﻠﺯﻴﻮﺪ ﻘﻮﺍﻢ
= Zaid-zaid itu berdiri
B.
Pengertian fail
ﺍﻠﻔﺍﻋﻝﻫﻮﺍﻻﺴﻢﺍﻠﻤﺮﻔﻮﻉﺍﻠﻤﺬﻜﻮﺮﻘﺑﻠﻪﻔﻌﻠﻪﻮﻫﻮﻋﻟﻰﻘﺴﻤﻴﻦﻈﺎﻫﺮﻮﻤﻀﻤﺮ
Fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan terlebih dahulu fiil nya dan fail
terbagi menjadi dua bagian yaitu fail yang zhahir dan fail yang mudhmar (
tersembunyi ).
Maksudnya : fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan sesudah fiil nya (
fiil yang merofa’kanya ) seperti contoh di bawah ini :
·
ﺠﺎﺀﺯﻴﺪ =
Zaid telah dating
( lafadz ﺠﺎﺀ fiil madhi dan ﺯﻴﺪ fail nya yang di rofa’kan oleh dhomah, sebab
isim mufrod)
3
·
ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦ=
dua zaid itu telah datang
(lafadzﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦmenjadi fail yang di rofa’kan dengan alif sebab isim tatsniyah)
3. ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ= zaid-zaid itu telah datang
(lafadzﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ menjadi fail yang di rofa’kan dengan wawu
sebab jamak mudzakar salim)
4. ﺠﺎﺀﺖﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ = Hindun-hindun itu telah datang
(
lafadz ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖmenjadi
fail di rofa’kan dengan dhomah sebab jamk muanats salim)
5. ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﻮﺪ =zaid-zaid itu telah datang.
(lafadzﺍﻠﺯﻴﻮد menjadi fail di rofa’kan dengan dhomah sebab
jamak taksir)
a.
Fail isim yang zhahir
ﻔﺎﻠﻈﺎﻫﺮﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰ ﻤﺴﻤﺎﻩ ﺒﻼ ﻘﻴﺪ ﻜﺯﻴﺪ ﻮﺭﺟﻞ
fail isim yang zhahir ialah
lafadz yang menunjukan kepada yang di sebutkannya tanpa ikatan seperti lafadzﺯﻴﺪ (zaid) dan ﺭﺟﻞ
(laki-laki)
b.
Fail isim yang yang mudhamar
ﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰﻤﺗﻜﻠﻢﺍﻮﻤﺤﺎﻂﺐﺍﻮﻏﺎﺌﺏ
lafadz yang menunjukan kepada
pembicara (muthakalim) atau yang di di ajak bicara (mukhatab) atau nghaib.
Adapun dhomir
mutakallim terbagi menjadi 2 yaitu :
1)
Mutakallim wahdah =ﺍﻨﺎ (saya )
2)
Mutakallim mu’azh-zhim nafsah =ﻨﺤﻦ (kami atau kita)
Yaitu untuk muthakalim yang membesarkan dirinya (dalam bahasa Indonesia
seperti kami)
Contoh : dhomir mukhattab, seperti lafadz :
4
ﺍﻨﺖ= kamu (ditujukkan untuk seorang mukhatab laki-laki )
ﺍﻨﺖ= kamu (di tujukan untuk seorang mukhatab perempuan )
ﺍﻨﺘﻤﺎ= kamu berdua (di tujukan kepada dua orang
yang di ajak bicara, baik laki-laki
maupun perempuan )
ﺍﻨﺘﻢ= kalian ( di tujukan kepada banyak laki-laki yang di ajak
bicara)
ﺍﻨﺘﻦ = kalian (di tujukan
kepada banyak perempuan yang di ajak bicara)
Adapun Contoh dhomir ghoib yaitu sebagai berikut:
ﻫﻮ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
laki-laki)
ﻫﻰ = Dia (di tujukan kepada orang ketiga
perempuan)
ﻫﻤﺎ =Mereka berdua
(di tunjukan kepada dua orang ketiga baik laki-laki maupun perempuan)
ﻫﻢ = mereka (di tujukan kepada banyak laki-laki
orang ketiga)
ﻫﻦ = mereka (di tujukan kepada banyak perempuan
orang ketiga).
Isim
dhomir dalam bahasa arab itu terbagi
menjadi dua yaitu :
1) Dhamir
mustatir (yang di tampakkan) seperti
lafazh.
ﺍﻨﺎ, ﻨﺤﻦ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺖ, ﺍﻨﺗﻤﺎ, ﺍﻨﺗﻢ, ﺍﻨﺗﻦ
2) Dhamir
mustatir (yang tersimpan)
Seperti contoh :
ﺿﺭﺑﺖ = aku
telah memukul
ﺿﺭﺑﻨﺎ =
kami telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (laki-laki) telah memukul
ﺿﺭﺑﺖ =
kamu (perempuan)
ﺿﺭﺑﺗﻤﺎ =
kamu berdua (laki-laki/perempuan) telah memuku
ﻀﺮﺒﺘﻢ
=
kalian (laki-laki) telah memukul
5
ﻀﺮﺒﺘﻦ =
kalian (perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺐ =
dia (laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺑﺖ = dia (perempuan) telah memukul
ﺿﺮﺒﺎ = mereka berdua
(laki-laki) telah memukul
ﻀﺮﺒﺗﺎ =
mereka berdua (perempuan)telah memukul
ﺿﺮﺑﻮﺍ = mereka (laki-laki) telah memukul
ﺿﺮﺒﻦ =
mereka (perempuan) telah memukul
C.
Pengertian Maf’ul Bih
` ﺍﻻﺴﻢﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺐ ﺍﻟﺫﻯ ﻴﻔﻊ ﺑﻪ ﺍﻟﻔﻌﻝ
Isim mansub yang menjadi sasaran
perbuatan pelaku (objek).
Maf’ul
terbagi menjadi dua yaitu :
1.
Maf’ul yang di sebutkan fail nya.
Seperti lafadz ﻘﺭﺍﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦ =
obyek/ maf’ul nya ialah lafadz ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ
2.
Maf’ul yang tidak di sebutkan failnya (naibul
fail)
Naibul fail ialah isim marfu yang tidak di sebutkan fail nya.
Apabila fiil nya fiil madhi, maka dhommahkanlah huruf awal nya dan huruf
sebelum akhirnya di kasrohkan dan apabila fiil nya fiil mudhori’ maka
dhommahkanlah huruf awal nya dan huruf sebelum akhir nya di fathahkan.
-
Contoh fiil madhi’ =ﻘﺭﺃﺍﻟﻘﺭﺍﻦ asalnya ﻘﺭﺃﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦlafazh ﺖdi buang, lalu lafadz
ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ
menempati tempat fail (lafazh ﺖ)
-
Contoh fiil mudhari = ﻴﺨﻟﻖﺍﻻﻦﺴﺍﻦ asalnya ﻴﺨﻟﻖﺍﻟﺍﻪﺍﻻﻨﺴﺎﻦ lafazh
ﺍﻟﺍﻪ di
buang, lalu lafazh ﺍﻻﻦﺴﺍﻦmenempati
tempat fail (ﺍﻟﺍﻪ)
Adapun maf’ul yang tidak di sebutkan fail nya terbagi atas dua bagian
yaitu :
1.
Naibul fail yang zhahir
Seperti pertkataan ﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ
ﻴﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ
6
2.
Naibul fail yang mudahamar
Seperti perkataan
ﻀﺭﺒﺖ =
aku telah di pukul
ﻀﺭﺒﻨﺎ =
kami telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
kamu (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
kamu (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻤﺎ = kami
berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻢ =
kalian (laki-laki)telah di pukul
ﻀﺭﺒﺘﻦ =
kalian (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ =
dia (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺖ =
dia (perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﺎ =
mereka berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻭ = mereka (laki-laki) telah di pukul
ﻀﺭﺒﻦ =
mereka (perempuan) telah di puku
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada zaman Rosulullah SAW orang mempelajari
islam bisa langsung bertanya kepada beliau ataupun kepada para sahabat. Di
zaman sekarang orang mempelajari ajaran islam harus bertanya kepada sumbernya
yaitu Al-qur’an dan sunnah Rosulullah dengan tetap di bimbing oleh guru.Oleh
karenanya mengerti akan ilmu nahwu bagi yang ingin memahami Al qur-an dan
sunnah nabi itu penting.
Isim Ialah Kalimat (kata) yang menunjukan
makna mandiri dan tidak di sertai dengan pengertian zaman (dengan kata lain isim ialah kata benda(.
Fail ialah isim marfu’yang di sebutkan terlebih dahulu fiilnya dan fail terbagi
menjadi dua yaitu fail zhahir dan mudhmar.
Maf’ul ialah isim manshub yang
menjadi sasaran perbuatan pelaku (objek).
2. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat
terima kasih kepada para pembaca yang telah menelaah isi makalah ini yang
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangannya
pengetahuan dan bahan rujukan yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun
dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pribadi dan umumnya bagi para pembaca yang di rahmati Allah SWT.
8
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar,Muhammad, ilmu
nahwu (Bandung; Sinar baru,1992)
No comments:
Post a Comment